Minggu, 04 November 2012

Masalah dalam Pembangunan Arsitektur


Masalah dalam Pembangunan Arsitektur 

telah banyak terjadi masalah pada bangunan yang sudah dibangun yang diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya :
            1. Bangunan yang sudah dibangun tetapi tidak terpakai

Bangunan ini sudah selesai dibangun dan sudah layak huni, namun bangunan tidak terpakai dikarenakan oleh beberapa hal contohnya adalah
bangunan tidak sesuai dengan kebudayaan di daerah sekitar, sehingga bangunan tidak ada yang mau menempati, padahal bangunan tersebut sudah sangat bagus, baik dari segi konstruksi maupun segi estetika.

            2. Bangunan sudah dibangun dan dihuni, tetapi hanya sebentar menghuninya.

bangunan ini pun sudah selesai dibangun dan sudah layak huni namun hanya sebentar saja dapat dihuninya, yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
konstruksi yang tidak kuat, yaitu bangunan baru saja dibangun tetapi dalam beberapa tahun kedepan bangunan sudah mengalami banyak kerusakan, mulai dari rusaknya pondasi, lantai yang menggelembung, dinding yang retak, bahkan sampai ada yang rubuh, sehingga penghuni tidak merasa aman berada di bangunan tersebut.
contoh yang lain adalah tidak cocoknya penghuni terhadap bangunan yang sudah dibangun, misalanya adalah dari segi estetika, penghuni tidak menyukai bentuk atau fasad bangunan tersebut, sehingga penghuni tidak merasa nyaman berada di dalam bangunan tersebut.

http://www.ilmusipil.com/perencanaan-bangunan-bertingkat

Contoh Permasalahan Pasca Huni

Gedung Baru DPRD Mulai Hancur, Kontraktor Harus Bertanggungjawab

PEKANBARU,MIMBARRIAU- Gedung mewah DPRD Pekanbaru yang belum sampai satu tahun lamanya, kini tampak mulai hancur dan retak-retak. Padahal, pembangunan gedung itu telah menghabiskan APBD Pekanbaru sebesar Rp46 miliar dan belum diserahkan kepada pihak dewan.
Pantauan Harian Detil di lapangan, terlihat di beberapa sudut bangunan ditemukan keretakan. Seperti keretakan dinding gedung serta keramik lantai yang sudah mulai menggelembung bergelombang. Kuat dugaan kondisi ini terjadi akibat kontruksi bangunan yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah tidak sesuai bestek dan diduga untuk menghemat biaya pembangunan oleh kontraktor.
Keretakan gedung mulai tampak di depan lift tepatnya ruangan Fraksi Demokrasi Kebangsaan Raya (DKR) sepanjang 2 meter. Kemudian di depan lift lantai 1 juga tampak keramik lantai yang sudah mulai menggelembung sebanyak 20 keramik. Bahkan parahnya lagi, saat keramik dipijak terasa berjalan di atas angin. Jika ini dibiarkan, dikhawatirkan akan patah dan serpihannya dapat melukai seseorang.
Gedung DPRD Pekanbaru baru saja selesai dibangun beberapa bulan. Namun kondisinya sudah seperti saat ini. Untuk itu, dia meminta agar kontraktor Waskita Karya untuk segera memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi.
”Sejak selesai pembangunan gedung ini, harusnya ada pengawasan dari pihak kontraktor untuk meninjau dan melihat kondisi gedung setelah dibangun. Pembangunannya memang asal jadi. Masa baru saja selesai dibangun, banyak yang rusak dan retak.
Harusnya pembangunan gedung DPRD Pekanbaru sesuai dengan bestek. Jika memang ditemukan ada yang rusak dan hancur, kontraktor harus bertanggungjawab dan segera memperbaikinya.
Hal ini terjadi karena kurangnya analisis mengenai tapak atau site, sehingga terjadi kesalahan pada perencanaannya, yang menyebabkan kurang kuatnya pondasi pada bangunan sehingga menyebabkan keretakan pada dinding.

Dampak Pembangunan Arsitektur


BAB 1 PENDAHULUAN 
LATAR BELAKANG 

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengurangi resiko bangunan tidak bisa terpakai atau tidak bisa digunakan setelah dibangun, yang dikarenakan banyak hal.
Kiranya hampir semua orang tahu bahwa kegiatan perencanaan itu mahal. Namun lebih mahal lagi apabila pembangunan tanpa diawali dengan sebuah perencanaan yang biasanya melibatkan campur tangan maupun pemikiran seorang arsitek.
Sebuah pembangunan yang dilakukan tanpa adanya sumbangsi dari pemikiran seorang arsitek biasanya akan berjalan timpang, karena terkadang dalam memutuskan sebuah tindakan untuk pembangunan seorang klien biasanya hanya berpedoman pada literatur - literatur bangunan yang pernah ia lihat disekelilingnya, padahal jika ia melibatkan seorang arsitek maka akan keluar begitu banyak ide - ide segar dan unik yang belum ia ketahui sebelumnya. Ya, itulah salah satu kelebihan yang seharusnya ada dari pemikiran seorang arsitek.
Hal kecil lain yang dapat terjadi apabila pembangunan Rumah tanpa adanya campur tangan dari seorang arsitek, antara lain sebagai berikut ;

  1. Adanya "Konsep" bangunan / rumah yang tidak terdefinisi
  2. Perencanaan yang kurang matang terhadap program kebutuhan ruang, mulai dari kebutuhan ruang saat ini sampai dengan prediksi kebutuhan ruang dimasa yang akan datang. Hal ini biasanya sering terlupakan, baik klien maupun arsitek itu sendiri. Oleh karena itu pilihlah arsitek yang benar-benar dapat membantu anda sepenuhnya.
  3. Meningkatnya biaya pembangunan rumah yang tidak terkontrol. Tanpa adanya sebuah perencanaan yang jelas, maka biasanya seseorang akan membangun rumahnya berdasarkan "kebutuhan, pemikiran, maupun ide" yang ia pikirkan saat itu, sehingga sering terlupakan alternatif - alternatif lain yang kemungkinan berpotensi lebih murah & hemat.
  4. Adanya sedikit penyesalan diakhir pembangunan. Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini dapat terjadi kepada siapa saja, dimana biasanya akan muncul pemikiran ; "Mengapa tidak begini atau begitu" atau "seharusnya dulu saya,,,," 
  5. Dan lain-lain.


TUJUAN 

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengurangi resiko dan mempelajari pembangunan bangunan yang sesuai dengan prosedur dan dapat bermanfaat dengan baik, agar dapat digunakan sesuai fungsinya, dan dapat dihuni dengan baik setelah bangunan selesai dibangun.


BAB 2 TINJAUAN TEORI

Evaluasi Pasca Huni ini didasari keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap penghuninya. Hal ini penting untuk mengetahui performa bangunan rusunawa termasuk didalamnya fungsi dan ketersediaannya fasilitas. Evaluasi pasca huni pada rusunawa di DKI Jakarta adalah untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap perkembangan performa desain arsitektur bangunan rusunawa berdasarkan beberapa periode pembangunan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk memperbaiki desain rusunawa masa yang akan dating. Tujuan dari evaluasi pasca huni untuk :
            1. menghasilkan dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan rumah susun yang sesuai      dengan standar pembangunan gedung, kenyamanan penghuni dan optimasi biaya pengelolaan dan
            2. meminimalkan permasalahan dan kekeliruan dalam perancangan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan pada masa yang akan dating menjadi lebih baik. Identifikasi masalah yang dilakukan berdasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan antara lain:
                     a.permasalahan kebutuhan jenis ruang,
                     b.permasalahan besaran ruang dan
                     c. permasalahan jenis bahan dan material. Berdasarkan analisis terhadap hasil observasi dan pengamatan di lapangan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan dalam beberapa periode, semakin lama menjadi lebih baik. Dapat dijelaskan bahwa beberapa jenis kebutuhan akan program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut:
                           (a) kebutuhan akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan, ini terlihat dari makin bervariasinya program ruang,
                           (b) besaran ruang pada unit hunian semakin lama semakin besar, sesuai dengan ketentuan bahwa unit paling kecil adalah 30 M2 dengan 2 (dua) ruang tidur, kebutuhan besaran unit juga perlu diperhatikan terhadap target penghuni yang berbeda dan disesuaikan kebutuhan ruang dari target penghuni seperti buruh pabrik/mahasiswa atau keluarga kecil/menengah yang hanya membutuhkan ruang serbaguna untuk unit huniannya.
            3. perletakan zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahan yang drastis, penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuh criteria dalam standar penataan ruang,
            4. jenis bahan dan material semakin lama berdasarkan beberapa periode semakin baik, hanya pada bagian-bagian tertentu penggunaan bahan dan material belum memenuhi satu criteria, antara lain finishing untuk ruang dalam unit hunian dan
            5. desain dan tampak muka (façade) bangunan rusunawa semakin baik, sehingga dapat meningkatkan image dari rusunawa tersebut. Selanjutnya untuk memperbaiki persepsi negative atas rusunawa dapat direkomendasikan antara lain:
                     a. berusaha melahirkan bentukan yang lebih dinamis dan imajinatif,
                     b.memilih material bangunan yang rendah perawatan
                     c. mengolah pilihan material tersebut menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetis.


BAB 3 METODOLOGI

Analisis ini menggunakan analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisi dengan cara mengumpulkan data berupa cerita rinci atau keadaan sebenarnya. Dengan kata lain, analisi kualitaitf adalah analisis dengan cara mengembangkan, menciptakan, menemukan konsep dan teori.
Analisi data secara kualitatif dilakukan berdasrkan logika dan argumentsi yang bersifat ilmiah. langkah-langka ini meliputi survey obyek-obyek komparsi, lokasi tapak untuk mendapatkan data-data dan komparsi yang berhubungan dengan obyek perancangan.
Pengumpulan dan pengolahan data. baik primer maupun sekunder berfungsi dalam proses perancangan obyek studi. Data primer dapat berasal dari pengamatan secara langsung dengan orang-orang yang berkecimpung di dalamanya. Sedangkan data sekunder diperoleh tanpa pengamatan langsung, tetapi menunjang proses kajian yang berkaitan dengan objek studi. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisi hingga memperoleh alternatif berupa sintesis dan konsep.
pengumpulan data dengan analisis unsur-unsur yang ada pada tapak dan interaksinya, sehingga muncul masalah yang lebih spesifik. Sedangkan evaluasi dialkukan melalui tahap informasi kondisi, potemsi, daya dukung tapak terhadap lingkungan sekitar, hipotesa dan sintesis.Dalam pencarian data dari informasi primer dan sekunder, digunakan metode yang dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :

Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan dengan cara mengadakan survei lapangan. Untuk metode pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan metode observasi, yaitu melakukan survey langsung ke lokasi. Hal ini mutlak diperlukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya lokasi proyek. Untuk menganalisa keretakkan jembatan, diperlukan pengamatan terhadap bentuk dan panjang retak, arah retak dan lokasi retak. Sehingga dapat melakukan hipotesa awal penyebab keretakkan jembtan tersebut.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari beberapa instansi terkait. Data yang diperlukan untuk menganalisa keretakkan jembatan adalah as build drawing dari jembatan, peta perlintasan jembatan, kondisi tanah dan lain sebagainya.


BAB 4 STUDI KASUS

Bangunan Puskesmas rawat inap bersumber dari APBD Provinsi Riau di Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan tidak bermamfaat. Pasalnya, fisik bangunan dengan Tahun Anggaran 2008 ini sudah hancur dan rusak berat.
Demikian temuan reses anggota DPRD Pelalawan Daerah Pemilihan 2 beberapa hari yang lalu ke kecamatan Teluk Meranti. Dari temuan, tersebut kondisi bangunan fisik Puskesmas rusak berat, dinding bangunan retak-retak. Jika tidak segera di renovasi bangunan ini akan roboh.

Salah seorang, anggota DPRD Pelalawan Suprianto, mengaku, kondisi Puskesmas ini sama sekali tidak ada dilakukan upaya perbaikan oleh dinas Kesehatan provinsi, soalnya sejak pembangunan puskesmas ini dihentikan pekerjaannya sampai sekarang tidak di perbaiki sementara anggaran yang diperuntukan untuk membangun puskesmas ini mencapai milyaran rupiah.



Ia menjelaskan, sebelumnya hasil pembangunan Puskesmas Rawat inap di Teluk meranti juga sudah di kunjungi oleh anggota DPRD Provinsi dari komisi yang membidangi nya, namun sampai sekarang tidak ada tanggapan serius dari Diskes Provinsi Riau terkait hancurnya bangunan Puskesmas itu.


BAB 5 PEMBAHASAN 

Lagi-lagi terjadi kegagalan bangunan, kali ini Gedung Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Propinsi Riau terkesan amburadul.
Intisari yang dapat saya ambil dari pemberitaan Riau Pos Jumat, tanggal 3 Desember 2010, halaman 27 (Pro-Pelalawan) adalah sebagai berikut ini.Pertama: Puskesmas yang dibangun dari tahun 2008 s/d 2010 ini “sudah retak dan akan runtuh”. Kedua: Berdasarkan pantauan Riau Pos, Rabu (1/12), “Puskesmas ini rusak berat”. Ketiga: Menurut Lurah Teluk Meranti H Hasan, “Bagunan rusak parah, tidak mungkin digunakan, apalagi kerusakan tidak hanya retak dibebera sisi terlihat temboknya jebol dan pondasinya patah.
Keempat: Menurut Camat Meranti Dahnil, “bangunan yang dikerjakan rusak parah”. Kelima: Menurut dua kadis eks pecahan Dinas PU, yaitu Kadis Cipta Karya Zainal Abidin dan Kadis PU Atmonadi, (1) Menduga bahwa penyebab kerusakan berat bangunan Puskesmas Teluk Meranti adalah pondasi patah. (2) Menduga kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pembagunan, dan “bukan karena kesalahan konsultan”.
Melihat situasi seperti apa yang telah diberitakan, yang pertama saya komentarin adalah bahwa “Munking Saja Salah Perencana”, sesuai dengan judul tulisan ini. Mengapa demikian? Dari gambar (Riau Pos) tampak dinding jebol, jadi jelas balok sloof (atau Tie Beam) yang menopang dinding patah, lepas, atau bisa jadi pondasi turun (larga Settlement). Kondisi bisa saja karena perencanaan penempatan pondasi dinding yang berbeda jenis atau kedalaman yang berbeda dengan pondasi induk. Bisa jadi perencanaan balok sloof atau tie beam yang tidak matang, sistem pemikulnya salah atau dimensi sloof kekecilan. Jadi hal ini mungkin saja kesalahan perencana, tolong evaluasi dulu, baru membuat pernyataan!
Kemudian kontraktor dan konsultan pengawas sudah jelas bersalah, sehingga terjadi kegagalan bangunan yang begitu parah. Seandainya ada kesalahan desain, seharusnya kontraktor dan konsultan pengawas pemenang tender harus mempelajari gambar kerja sebelum pelaksanaannya. Karena kontraktor dan konsultan pemenang tender seharusnya merupakan pihak yang sudah mampu dalam hal teknis sesuai dengan profesionalnya



BAB 6 PENUTUP

Kesimpulan 

dari makalah diatas sudah dapat disimpulkan bahwa kesalahan perencanaan dapat bersifat fatal, sehingga bangunan rusak sebelum bisa dipakai, hasilnya juga tidak dapat digunakan dengan baik, dan merugikan banyak pihak. oleh karena itu pentingnya analisis dan perencanaan yang baik merupakan faktor yang penting dalam pembangunan.

Saran

Melalui makalah ini saya ingin menyampaikan bahwa dalam membangun bangunan harus menyiapkan sebuah perencanaan yang baik agar bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan fungsinya, serta strukturnya harus diperhatikan agar bangunan tidak rusak sebelum dipakai seperti contoh diatas.


DAFTAR PUSTAKA

ASPEK MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Aspek Manusia/Pemakai dan Lingkungan


Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

aspek manusia/pemakai dan aspek lingkungan dalam pembangunan saling berkaitan, dikarenakan aspek manusia dapat mempengaruhi lingkungan sekitar dan begitu juga sebaliknya.
oleh karena itu penting bagi kita untuk untuk menjaga lingkungan kita agar dalam pembangunan itu tidak merusak lingkungan sekitar, karena jika kita merusak lingkungan sekitar kita pula yang akan menanggung akibatnya, contohnya adalah seperti penebangan pohon untuk pembangunan industri, penebangan pohon tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir, dll.

manusia juga bisa mengurangi terjadinya bencana seperti banjir , longsor, dll, dengan menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar sehingga bisa mengurangi terjadinya kerusakan pada bangunan rumah kita atau pemukiman.

Aspek Teknologi, Ekonomi, dan Lingkungan dalam Pembangunan

Aspek Teknologi, Ekonomi, dan Lingkungan


Aspek teknologi, aspek ini sangat berkaitan erat dengan aspek ekonomi dan lingkungan , karena sebenarnya aspek-aspek ini saling terhubung satu sama lain. Buktinya adalah, manusia sangat membutuhkan teknologi untuk membantu mempermudah kelangsungan hidupnya, karena jika kita hanya mengandalkan bahan dari alam saja, lama kelamaan bahan tersebut akan habis.
apalagi selama adanya wacana pemanasan global, penebangan liar sebagai salah satu penyebab hilangnya hutan tropis, inilah sebabnya aspek teknologi tidak bisa dipisahkan dengan aspek-aspek lainnya.
Trend green house, telah membuat banyak perubahan dalam penggunaan dan konsep design rumah tinggal. Salah satunya adalah mulai berkurangnya penggunaan bahan dari kayu diganti dengan bahan jadi seperti aluminium, beton, plastik dll.
Kita ambil sebagai contoh adalah kusen, jika kusen yang kita pakai hanya terbuat dari kayu saja, maka lama kelamaan bahan kayu dipasaran akan langka, sehingga menyebabkan kenaikan harga yang drastis, sehingga banyak orang akan sulit membelinya, tapi dengan bantuan teknologi kita dapat membuat pengganti kayu sebagai bahan dasar kusen yang terbuat dari aluminium, sehingga pemakaian bahan dasar kayu untuk kusen dapat dikurangi, oleh karena itu sampai saat ini kita masih bisa melihat kayu.
penggunaan kusen dengan bahan aluminium pun memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kayu, sebagai berikut :

  • Tahan keropos, tidak dimungkinkan untuk dimakan rayap.
  • Bahan aluminium yang lebih tahan lama, anti rayap,dan tidak menyusut seperti kayu, tidak akan mengalami penyusutan dan perubahan bentuk / melengkung akibat perubahan cuaca
  • Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu bahkan motif kayu sehingga menyerupai kayu.
  • Desain dapat dibuat sesuai pesanan. Keunggulan kusen aluminium adalah bobotnya yang ringan dan kuat sehingga mudah dipindahkan. Perawatannya yang simpel menjadi daya tarik bagi pembelinya disamping kualitas bahan aluminium.
  • Ekonomis, dalam pengertian biaya proses pembuatan, pemasangan dan perawatan untuk kusen aluminium lebih murah karena lebih tahan lama.

Walaupun pemakaian aluminium untuk kusen masih jarang, tapi dalam beberapa tahun kedepan pemakaian aluminium untuk kusen akan meningkat naik, karena harga kayu akan meningkat naik. itu merupakan salah satu contoh upaya manusia dalam melindungi alam. Bahkan sebenarnya manusia zaman sekarang sudah sangat ketergantungan dengan teknologi.