Fishing Village Tai O
Tidak hanya ikan, nelayan, dan pasar ikan saja yang ada di sini tetapi juga terdapat pegunungan beserta bukit-bukit hijau yang mengelilingi lautan. Pemandangan indah itu terlihat jelas ketika sudah menaiki perahu yang membawa kita secara perlahan-lahan ketika melewati rumah nelayan. Perahu itu juga akan membawa kita secara cepat ketika sudah berada di laut lepas yang membuat angin sejuk berembus menyentuh permukaan wajah kita. Pemandangan indah ini hanya bisa dilihat dan dirasakan ketika kita sudah berada di lautan.
Di Tai O ini terdapat pasar ikan yang menjual berbagai produk laut seperti ikan kering dan juga ikan basah. Lalu perumahan rakyat yang ada di sini sangat tradisional, mereka menggunakan rumah panggung yang berada di atas laut, ya seperti rumah yang ada di pinggiran kali ciliwung, Jakarta. Tapi rumah mereka sangat bersih dan tidak menyebabkan limbah yang mencemari Laut Cina Selatan. Beda kan sama rumah yang ada di kali Ciliwing? Untuk sampai di sini perjalanan di bus tadi memakan waktu satu jam untuk kepergiaannya saja. Dan kami diperbolehkan untuk berkeliaran di kawasan rumah serta pasar hingga satu jam sebelum kami diangkut ke atas perahu untuk melihat dari sisi lautan.
Masyarakat di sini bukan dibiarkan oleh pemerintah setempat menjadi daerah tertinggal. Tetapi dibuat sebagai daerah pelestarian di mana Hong Kong yang mulai menjadi sangat modern tetapi tetap menjaga sisi tradisional mereka dari masa penjajahan Inggris lalu.
Ada juga kuil kuno untuk umat Budha beribadah. Kuil kuno ini berseni asli dari Cina dan menjadi tempat ibadah bagi penduduk setempat. Para turis juga diberi kesempatn untuk melihat masuk ke dalam kuil yang bernama Kuil Yeung Hau. Ini merupakan kuil terbesar dan terpenting di daerah Tai O.
Hanya sekitar 40 menit kita berada di atas perahu itu dan membawa kita kembali ke permukaan. Lalu Ha Girl mulai membimbing kami untuk kembali ke bus dan menuju Ngong Ping untuk melanjutkan perjalanan saya dan teman. Kami kembali untuk melihat The Great Budha yaitu sebuah patung perunggu terbesar di dunia yang sedang bertapa menghadap ke utara di atas gunung.
Repulse Bay
Repulse Bay terletak di bagian selatan HONGKONG, tempat ini sangat terkenal dengan pantainya yang bersih dan ombak yang tidak terlalu besar, sangat cocok sebagai tempat berenang.
Repulse Bay merupakan lokasi yang paling strategis pada masa Perang Dunia II, dulunya tempat ini merupakan jalur perdagangan. Baru pada tahun 1982 tempat ini dibangun menjadi shopping mall yang menyediakan toko toko, restaurant dan kios makanan cepat saji, namun hotel dengan arsitektur colonial tetap dipertahankan.
Ditempat ini juga terdapat 2 patung Dewa yang besar, KWUN YUM dan TIN HAU yang menghadap ke Repulse Bay.
Untuk menuju Repulse Bay bisa menggunakan bus dengan berbagai route, bisa melalui jalan biasa melewati pesisir pantai ataupun yang express melalui Aberdeen Tunnel ( terowongan bawah tanah / di dasar laut ).
Repulse bay Beach sudah menyediakan berbagai macam penginapan. Seperti yang sudah disebutkan tadi, Repulse Bay Beach menyiapkan berbagai tipe penginapan mulai dari yang mewah hingga ke penginapan khusus para backpackers.
Di Repulse Bay Beach ini, anda bisa melihat sebuah kuil atau bangunan dengan nuansa Cina yang sangat kental. Mulai dari bentuk hingga interior dan atapnya yang memiliki corak dan dipengaruhi oleh kebudayaan Cina.
Ditemani dengan 2 patung singa di depannya, anda bisa mengunjungi club house ini yang digunakan untuk para penjaga pantai dalam mengawasi pantai ini. Pasalnya jika anda berenang di Repulse Bay Beach ini, ada beberapa area yang tidak boleh di kunjungi. Ada aturan dan juga larangan yang bisa and alihat di pintu masuk pantai.
Sumber :